Hari ini: Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf"

Hari ini: Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf" - Apa Kabar Hari Ini? Apa Kabar Hari Ini, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hari ini: Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf", kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita & Hiburan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hari ini: Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf"
link : Hari ini: Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf"

akhi-media.blogspot.co.id - Mari berbicara untuk beropini tentang Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf"

Aksi HMI dan aktivis di depan kantor Bupati Bima yang hampir chaos dengan aparat Sat Pol PP Kabupaten Bima, kemarin. METROMINI/Azhar
KABUPATEN BIMA - Sorotan kian menohok di kepemerintahan Dinda-Dahlan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bima. Kemarin, tiga kelompok aksi yang digelar aktivis dan mahasiswa di depan kantor Bupati Bima, di Jalan Diponegoro No 11 Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima. 

Aksi Forum Peduli Guru dan juga ada aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam serta aksi dari kawanan aktivis soal bibit/benih bantuan masyarakat yang ada di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima.


Aksi sekitar 150 orang kader HMI yang di bawah komando lapangan Fitriani menyampaikan beberapa tuntutan dan pernyataan sikap meminta kepada pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah untuk memperhatikan kondisi dan kesejahteraan petani di Kabupaten Bima khususnya tentang hasil pertaniaan bawang merah.

"Kami meminta pemerintah menjadikan Bima sebagai daerah bibit bawang merah. Dan mendesak Pemerintah Daerah melalui pemrintah pusat (Presiden JOKOWI-JK) agar mengeluarkan rekomendasi untuk memberhentikan inpor bawang merah. Kami pun berharap pengawasan stabilitas harga bawang merah dapat dikontrol oleh pihak pemerintah yang tidak mengakibatkan kerugian pada petani bawang," ujar Fitriani dalam orasinya, kemarin. 

Aksi tersebut sempat bersitegang denga aparat Sat Pol PP yang ada di kantor Bupati Bima. Tak ayal setelah aksi HMI, aksi kawanan aktivis dengan menggunakan satu mobil komando yang menyorot soal bibit yang diduga penuh dengan masalah dan menipu petani pun di sorot oleh Soma dan rekan-rekannya.
Menurut Soma, aksi soal bibit pertanian adalah aksi yang sudah kesekian kalinya. Namun, langkah pemerintah yang ingin mengganti bibit petani, ternyata dalam saluran bantuan bibit ditemukan jenis bantuan bibit yang bermasalah kembali. Untuk itu, menurutnya, Bupati Bima harus turun mengecek dan meninjau langsung proses distribusi yang cukup merugikan materi dan tenaga petani. Sebab, bibit yang disalurkan adalah bibit berkualitas tidak bisa tumbuh normal yang ada hanya merugikan pihak petani saja.

Soma pun menduga, diamnya Bupati Bima dalam distribusi bibit yang mengecewakan petani bagian dari keterlibatan skandal dan permainan pemilik modal dibalik proyek ini. 

"Kami meminta Bupati serius menanggapi masalah bibit pertanian ini. Jangan masyarakat dikasih bibit berkualitas pepesan kosong. Kan kasihan tenaga dan modal milik petani, jika bibit yang diberikan adalah bibit yang gagal paneh. Kami menemukan bibit rusak ini ber-ton-ton jumlahnya," tutur dia.

Sementara itu, dalam pernyataan aktivis muda, Ade Imam Dzikrullah menilai Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri sebagai Bupati "Buta Huruf". Sebab, setiap ada aksi dan penyampaian pendapat, Bupati terkesan menghindar dan tidak ingin menyerap aspirasi yang disampaikan mahasiswa. 

Semestinya, kata dia, seorang Bupati tidak terkesan menghindar dan menjauhkan diri dari masalah. Dia harus peka dengan aspirasi, apalagi yang terjadi ini mengandung unsur tentang hajat hidup orang banyak--yang telah mengantarkannya ke singgasana orang nomor satu di Kabupaten Bima.

"Bupati harus mendengar aspirasi yang kami sampaikan. Soal bibit, GTT, harga bawang merupakan problem di Pemkab Bima yang harus dituntaskan. Jika tidak, wajar kami menilai Bupati Bima sebagai Bupati Buta Huruf," tutur dia kepada media ini.


Selain itu, Imam menilai, dalam eksistensinya yang sudah hampir dua tahun di Kabupaten Bima. Bupati kerap kali keluar daerah yang tujuan dan hasilnya pun sekedar mengikuti kegiatan seremonial belaka. Bukan dalam rangka memperjuangkan anggaran atau menghadirkan sesuatu yang membahagiakan di atas nama pembangunan. 

"Saya menilai Bupati Bima yang juga kepala daerah perempuan pertama di NTB ini tak ubahnya seperti Bupati Jalan-jalan. Keluar daerah sebegitu sering tapi hanya ikut kegiatan seremonial belaka tanpa ada tujuan yang jelas soal memperjuangkan nasib petani dan masyarakat di Kabupaten Bima," terang dia.

"Saya bertanggung jawab dengan pernyataan saya ini. Jika memang Bupati tidak punya solusi dan memberikan jawaban atas aspirasi kami. Tak salah jika kami menuding Bupati Bima sebagai Bupati Buta Huruf yang suka jalan-jalan," tegasnya.

Di samping itu, pihak Bupati Bima masih dimintai tanggapannya atas tudingan ini. (RED)


Demikianlah Artikel Hari ini: Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf"

Sekianlah artikel Hari ini: Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf" kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hari ini: Ade: Dinda itu Bupati Jalan-Jalan dan "Buta Huruf" dengan alamat link https://akhi-media.blogspot.com/2017/11/hari-ini-ade-dinda-itu-bupati-jalan.html

Subscribe to receive free email updates: