Hari ini: 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat

Hari ini: 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat - Apa Kabar Hari Ini? Apa Kabar Hari Ini, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hari ini: 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Sekilas Info, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hari ini: 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat
link : Hari ini: 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat

akhi-media.blogspot.co.id - Mari berbicara untuk beropini tentang 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat

Foto: Sejumlah Wartawan Yang Tergabung Daerah Jawa Timur Melakukan Aksi Solidaritas Jurnalis Didepan Pintu Masuk Mapolresyabes Surabaya.
Berita Rakyat Surabaya - Pada hari Senin, (19/02).  pukul 11.00. WIB. Markas Polrestabes Surabaya diluruk sejumlah wartawan gabungan daerah jawa timur. Kurang lebih 100 wartawan yang hadir dalam akai tersebut, mulai dari berbagai media cetak, online dan elektro kompak melakukan konfirmasi bersama. Dalam aksi tersebut tepat didepan pintu masuk Polrestabes Surabaya para awak media tumpek blek melakukan konfirmasi terkait penanganan kasus yang menimpa sesama rekan wartawan bernama Samsul dari media Berita TKP.

Tuntutan aksi solidaritas sesama rekan jurnalis kepada pihak Kapolrestabes Surabaya, agar meninjau ulang kembali atau gelar ulang perkara dalam penanganan kasus yang menimpa rekan Samsul yang diduga telah menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan bos beserta karyawan cafe Santoso lainnya yang beralamat jalan Kenjeran yang ditangani pihak Polsek Simokerto Surabaya.

Candra Suhartawan merupakan wartawan dari media Jawapes menuturkan jika kedatangan dirinya bersama rekan-rekan wartawan daerah ingin meminta perkara rekan wartawan Samsul untuk di tinjau kembali perkaranya, karena diduga proses penanganan di penyidik kepolisian ada konspirasi terselubung antara bos Cafe Santoso dan pihak penyidik.

"Kita datang dalam aksi solidaritas sesama rekan jurnalis di Mapolrestabes Surabaya untuk konfirmasi terkait penanganan kasus rekan kita sesama profesi saudara Samsul," ungkap Candra kepada media ini (19/02).

Candra juga menjelaskan, bahwa rekan-rekan wartawan datang ke Polres bukan demo melainkan konfirmasi bersama bersama gabungan jurnalis seluruh jawa timur.

"Kami hanya meminta kejelasan dan peduli kepada rekan Samsul karena telah menjadi korban para peguasa dunia malam yang mengkebiri profesi kita sebagai jurnalis," ujarnya.
Meskipun sempat alot dari pihak kepolisian untuk bertemu Kapolrestabes Surabaya dan sedikit tidak menggubris dengan kedatangan para jurnalis ini, namun pihak humas Polrestabes Surabaya terpaksa mempersilahkan rekan wartawan memasuki halaman Mapolrestabes.

"Kami sudah menangani perkara saudara Samsul sesuai prosedur, sudah kami adakan gelar dan mediasi keduanya. Namun dirasa buntu dalam mediasi itu sehingga  kami naikan perkaranya," ujar Kapoosek Simokerto Kompol Masdawanti (19/02).

Sementara itu Kuasa hukum media Berita TKP Eko Santoso SH. mengatakan kepada beritarakyat.co.id ditengah sejumlah solidaritas wartawan, jika pihak nya meminta kepada pihak kepolisian agar meninjau kembali dan menggelar ulang  perkara client nya saudara Samsul.

"Ada kejanggalan atas kasus ini, penyidik tidak bisa menunjukkan minimal 2 alat bukti yang menjadikan saudara Samsul sebagai tersangka. Dengan menunjukkan berita acara pemeriksaan sebagai tersangka, pada saat 3 hari selang kejadian, selaku kuasa hukum mendatangi Polsek Simokerto dengan klien saya, untuk menyampaikan kepada penyidik segera melakukan olah TKP guna mengamankan barang bukti berupa CCTV yang ada di kafe Santoso," ujar kuasa hukum Media Berita TKP.

Namun apa yang terjadi pihak kepolisian beralasan jika penyidik yang menangani kasus client nya masih diluar kota dan tidak bisa memenuhi permintaan kuasa hukum korban Samsul.

Foto: Suasana Sejumlah Wartawan Ditemui Pihak Kapolsek Simokerto dan Jajaran.
"Berbagai alasan, pihak kepolisian polsek Simokerto malah menyatakan masih di luar kota, padahal kita takut barang bukti kejadian itu sudah berubah dan tersetting," tandasnya.

Menurut kuasa hukum ini, penyidik dalam perkara ini terlalu cepat menetapkan status tersangka kepada client nya, dan  belum menunjukan beberapa alat bukti dalam perkara itu.

"Client saya belum pernah di ajak atau di undang untuk gelar perkara, kok tiba-tiba penyidik langsung menetapkan tersangka,’’terang Eko.

Perlu diketahui sebuah institusi kepolisian Surabaya yang bertugas sebagai pengayom dan pelindung masyarakat ini dirasa belum mendapat rasa kepercayaan terhadap masyarakat. Bagaimana tidak sudah kedua kalinya kantor institusi polisi di luruk wartawan, yang pertama terkait perkataan 'wartawan wedus' oleh perwira polisi Polsek Sukomanunggal hingga kasus dugaan kriminalisasi kepada rekan jurnalis oleh pihak Polsek Simokerto Surabaya.

Editor: Tag
Penulis: Ade


Demikianlah Artikel Hari ini: 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat

Sekianlah artikel Hari ini: 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hari ini: 2 Kali Di Luruk Wartawan, Ini Bukti Jika Kinerja Polisi Surabaya Kurang Dipercaya Masyarakat dengan alamat link https://akhi-media.blogspot.com/2018/02/hari-ini-2-kali-di-luruk-wartawan-ini.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :