Hari ini: Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga

Hari ini: Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga - Apa Kabar Hari Ini? Apa Kabar Hari Ini, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hari ini: Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita & Hiburan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hari ini: Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga
link : Hari ini: Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga

akhi-media.blogspot.co.id - Mari berbicara untuk beropini tentang Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga

Kondisi panen bawang merah di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima. METROMINI/Agus Gunawan
KABUPATEN BIMA - Harga bawang merah belakangan ini tambah merosot. Petani di Kecamatan Woha dan Belo mengaku rugi banyak, karena di tahun 2018  harga bawang merah baru produksi ukuran super banjar hanya mampu terjual dengan harga Rp800 ribu per kuintal.

Seperti yang dijelaskan salah satu petani di Desa Ngali, Kecamatan Belo, Fadli mengaku saat ini harga bawang merah baru produksi sudah menurun hingga Rp800 ribu per kuintal

"Dua minggu kemarin harga bawang merah baru produksi ukuran super banja capai Rp1,3 juta tapi sudah turun ke harga Rp800 ribu per kuintal," katanya, Senin (27/08/2018) 

Dia pun mengaku, harga jual bawang merah pada tahun ini sangat tidak menguntungkan petani bawang. Sebab sejak awal tahun 2018 hingga saat ini, tidak ada harga bawang merah yang mencapai harga di atas Rp1,5 juta. 

"Selama 3 kali memanen tanaman bawang, paling tinggi pedagang mampu membeli dengan harga Rp1,3 juta. Jelas kami rugi, Sementara di tahun sebelumnya bisa melebihi harga Rp3 juta," ujarnya. 

Hal yang sama pun dikatakan Leo Baharudin petani Desa Donggobolo, Kecamatan Woha. Menurutnya, semangat masyarakat untuk menjadi petani bawang merah sangat tinggi, sebab teriming-imingi keuntungan yang jauh lebih besar. 

"Tahun ini banyak betani bawang yang bermunculan, karena melihat petani tahun lalu mendapat keuntungan besar dengan harga yang tinggi," jelasnya.

Kata dia, namun semangat itu tidak didukung dengan ketetapan harga seperti tahun sebelumnya. Produksi bawang yang menghabiskan banyak biaya itu justru dibalas dengan harga yang terbatas.

"Harga saat ini tidak bisa mensejahterakan masyarakat petani bawang. Pemerintah tidak mengontrol harga lapangan. Sehingga tengkulak seenaknya memainkan harga," kata dia.

Begitu juga disampaikan Ismail petani warga Deaa Risa, tahun ini dia memiliki satu hektar bawang merah, dua minggu lagi akan dipanen.

"Harga bawang sekarang tidak bisa menutupi biaya operasional saya, semoga ada perubahan harga beberapa hari kedepan," harapnya. (RED)


Demikianlah Artikel Hari ini: Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga

Sekianlah artikel Hari ini: Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hari ini: Petani Bawang Merah di Belo dan Woha Meradang Soal Harga dengan alamat link https://akhi-media.blogspot.com/2018/08/hari-ini-petani-bawang-merah-di-belo.html

Subscribe to receive free email updates: