Hari ini: Terkuak Kegiatan Kristenisasi di Bima. Muallaf: Misionaris itu Bernama Berry
Judul : Hari ini: Terkuak Kegiatan Kristenisasi di Bima. Muallaf: Misionaris itu Bernama Berry
link : Hari ini: Terkuak Kegiatan Kristenisasi di Bima. Muallaf: Misionaris itu Bernama Berry
akhi-media.blogspot.co.id - Mari berbicara untuk beropini tentang Terkuak Kegiatan Kristenisasi di Bima. Muallaf: Misionaris itu Bernama Berry
Bagaimana Cara Pekerjaan Misionaris ini
Pewarta Metromini dan pegiat LSM di Bima sepulang mewawancara Ibu Rafiah di Rumah Susun, Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. METROMINI/Dok |
KOTA BIMA - Dugaan tindakan oknum bernama Berry terungkap kegiatannya dalam upaya kristenisasi di Bima. Pengungkapan ini dikisahkan oleh Seorang Pembina Muallah. Dia bernama Ibu Rafiah. Di tahun 2009, istri dari seorang kakak yang menjabat Kepala Dinas di Pemkab Bima itu pindah ke Bima bersama suaminya. Dia mengaku, sebelum menjadi muallaf, dia adalah seorang yang 'mencari jiwa'. Namun, singkat cerita, Rafiah akhirnya mendapat hidayah dari Allah SWT.
"Di tahun 2009 lalu. Saya datang ke Bima dan keyakinan saya sebelumnya Kristiani Katolik. Setelah mendatangi gereja dan melapor diri. Ternyata, Allah berkehendak lain. Allah membalik kisah hidup saya dari masa sebelumnya. Rencananya, saya harus mencari jiwa (merubah keyakinan seseorang menjadi kristiani). Dan tak sampai sebulan. Saya seperti mendapat petunjuk dan akhirnya memeluk Islam," kisah Radiah, kepada metromini.co.id, di salah satu bangunan lantai III yang ada di rumah susun, Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, beberapa hari yang lalu.
"Saat ini saya merupakan salah seorang pembina muallah di Bima. Dan saya hidup bersama dua anak saya. Yang pertama masih kristiani dan yang kedua perempuan dan saya pun tak tahu dimana keadaannya setelah oknum misionaris membujuknya kembali ke Medan dan hingga kini tak lagi berkomunikasi dengan Saya," kisah wanita paruh baya yang telah bercerai dengan suaminya orang Bima dan diduga berkeyakinan kristiani saat ini.
Ibu Rafiah, seorang pembina muallaf yang mengungkap dugaan kegiatan oknum pelaku kegiatan kristenisasidi Bima. METROMINI/Agus Mawardy |
Rafiah mengaku, di tengah aktivitasnya membina muallaf. Diketahuinya, profesinya dulu yang 'mencari jiwa', kini dilakukan oleh seorang Pendeta bernama Berry. Kata dia, Berry ini pernah ketemu dan datang ke rumahnya. Saat itu, Berry merupakan orang yang mengajak anak gadisnya untuk belajak semacam les bahasa inggris.
"Setelah berkomunikasi dengan Berry. Anak gadisnya dan juga beberapa rekannya diduga saat itulah proses atau misi misionaris yang dilakukan oleh Berry. Ada juga korban lain asal Kelurahan Dodu dan Kelurahan Nae, di lingkungan Salama yang diduga telah menjadi korban misi lelaki bernama Berry," ucap dia.
Saat ini, dia mengaku sudah membawa para korban ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima. Dan hasil pertemuan dengan MUI setelah mendengar pengakuan para korban. Perlu dilakukan pengecekan aktivitas Berry. Korban si Berry pun sudah dilakukan pertemuan dengan orang tuanya dan anak-anak itu sudah kembali menjadi Muslim.
Sebelumnya, saat bertemu dengan seorang pendeta, Dia pun mengkonrontir aktivitas seorang kristiani yang bernama Berry. Seorang pendeta yang sering bergabung pada pertemuan di FKUB Kota Bima pun sudah disampaikan tentang kegiatan oknum yang bisa menciderai keharmonisan ummat beragama di Bima.
"Saya sampaikan ke Pendeta itu. Jika kegiatan Berry ini tidak dipenjara. Kami sebagai muallaf di Bima ini yang akan terus mencari si Berry dan sekarang dia tinggal di salah satu kontrakan di Perumahan Gindi Asri, Kelurahan Jatiwangi, Kota Bima," ucap dia.
Diakuinya, Berry mengaku saat ini berada di luar daerah. Dan rumahnya di Gindi, sekarang di tempati oleh keluarganya yang menjaga hunian yang dikontraknya itu.
Bagaimana Cara Pekerjaan Misionaris ini
Pernyataan Ketua FKUB Kota Bima, Eka Iskandar, S.Ag, atau pemilik akun Facebook, Eka Irmayun atas dugaan adanya kegiatan kristenisasi di Bima. METROMINI/Dok |
Berry yang pernah menjadi Manager sesaat di salah satu tempat usaha asal Jakarta di Bima pun diinvestigasi pewarta metromini.co.id. Menurut pengakuan pihak di tempat yang pernah mempekerjakan Berry. Pihak pemilik usaha itu tak tahu kalau Berry adalah seorang yang memiliki misi tertentu atas keberadaannya di Bima.
Dia masih mudah, kisaran umurnya mungkin sekitar 32. Karena dulu 4 tahun yang lalu setahu saya dia memang berusia 2 tahun di bawah saya," ucap pengelola toko kelahiran tahun 1983 itu, itu, Jum'at, 10 November 2017 lalu.
Kembali ke Ibu Rofiah. Aktivitas Berry ini didukung dengan pendanaan yang cukup. Kata dia, penyumbang keuangan di agama Kristen itu sudah profesional dan terikat. Dalam tiap minggu pemilik usaha yang kristiani sesuai dengan penghuni jamaat gereja, tetap memberikan kontribusi amalnya untuk kegiatan gereja.
"Mereka menyumbang sebagai bagian dari ketaatan bergama dan itu sah. Namun, jika ada kegiatan seperiti Berry ini itu yang perlu dipastikan, di mana dia dapat anggarananya. Kalau saya dulu jelas perusahaan-perusahaan besar asal ada semacam yayasan bisa mengajukan proposal untuk 'mencari jiwa' ini," jelasnya.
Kata dia, asal saja ada jiwa yang bisa diperoleh, dalam kegiatan misionaris yang dikenal rapi dan terselubung ini sebenarnya adalah proyek bagi oknum-oknum yang mencari nafkah yang bisa membahayakan keharmonisan ummat beragama.
"Makanya, terlalu muah kalau oknum seperti ini diusir. Dia akan berkeliaran dan mencari mangsanya yang baru. Dia ini harus dipenjara. Pihak MUI pun tegas pada pertemuan sebelumnya untuk mengawal dan memproses maslaah ini," tutur Rafiah yang mengaku kesehariannya bekerja di Yayasan Islam Bima sebagai wanita pembina muallaf.
Sementara itu, pihak Berry, yang dihubungi metromini.co.id, di nomor HPnya 085205044*** menerima panggilan masuk dan mengaku sedang keluar daerah.
"Sebentar mas, saya lagi di luar daerah..," telpon pun terputus yang ternyata sengaja dimatikan oleh Berry. Terdengar memang suara Berry seperti suara lelaki berusia di bawah 40 tahun itu.
Sementara itu, pihak Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bima, MUI Kota Bima, dan pihak pendeta gereka di Bima dalam upaya klarifikasi berita yang bisa memicu konflik sara ini.
Sedangakan Ketua FKUB (Forum Kerukunan Ummat Beragama) Kota Bima, yang mendapat informasi ini, Eka Iskandar, S. Ag mengaku akan mengecek informasi ini.
Dia menegaskan, dalam hidup berkeyakinan dan beragama di Kota Bima tidak boleh ada mengajak orang beragama untuk memeluk agama yang lain, kecuali atas kesadarannya sendiri dan tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun..
"Info ini akan ditindak lanjuti utk memposisikan dan diklarifikasi keadaannya. Tidak boleh mengajak orang beragama untuk memeluk agama lain. Itu namanya penyebaran agama yang tidak sehat dan dapat dikaji bersama. Makasih infonya," sahut Eka.
Menilai cerita ini, salah seorang penulis dan juga tokoh Agama di Bima, Sudirman Makka menegaskan, Sudah disepakati setiap ada pertemua lintas Agama di FKUB untuk tidak saling mengganggu atau saling mempengaruhi agama lain.
"Bila ini benar-benar terjadi, maka telah mencedarai dan tidak bisa dibiarkan," tegasnya. (RED)
Demikianlah Artikel Hari ini: Terkuak Kegiatan Kristenisasi di Bima. Muallaf: Misionaris itu Bernama Berry
Sekianlah artikel Hari ini: Terkuak Kegiatan Kristenisasi di Bima. Muallaf: Misionaris itu Bernama Berry kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hari ini: Terkuak Kegiatan Kristenisasi di Bima. Muallaf: Misionaris itu Bernama Berry dengan alamat link https://akhi-media.blogspot.com/2017/11/hari-ini-terkuak-kegiatan-kristenisasi.html